Kalau ngomongin tentang anak SD, pasti kita teringat di masa lalu di
jaman kita SD dulu. Dimana anak SD itu identik dengan kebandelan yang
luar biasa yang membuat kepala jadi geli saat diingat-ingat. Sering
bolos sekolah, berkelahi, dan kenakalan paling ringan adalah
mencorat-coret buku milik teman sekelas.
Yah, namanya juga anak SD, apa-apa semaunya sendiri. Saat guru menjelaskan di depan kelas pun, tak jarang banyak juga yang hanya sibuk menggambar. Waduh-duh, mau sekolah apa mau melukis?
Tapi harus saya akui bahwa menggambar adalah hal yang saya sukai, dan begitu juga anggapan kebanyakan teman saya. Makanya jangan heran jika di hampir setiap halaman buku tulis saya selalu ada gambaran yang neko-neko di sekitar tulisan.
Bicara tentang gambar menggambar nih, ada cerita unik dari seorang gadis SD yang hobinya menggambar, menggambar dan menggambar. Namanya Giska Regina Amalia, dipanggil Giska. Ia adalah anak kelas 3 SD yang sejak kecil sudah hobi menggambar.
Karena hobinya itu, ia pernah menjadi juara ketiga lomba menggambar anak-anak TK tingkat kecamatan. Dan bukan hanya itu saja, ia selalu mendapat nilai baik dalam pelajaran menggambar di sekolahnya. Wajar, karena gambarannya sangat bagus menurut saya.
Dulu ketika saya duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah atau setara SMP, saya juga memiliki seorang teman yang hobinya menggambar. Tapi karena hobi menggambarnya itu, ia malah menjadi anak yang malas belajar hingga akhirnya menjadi bodoh.
Tapi berbeda dengan giska, si anak SD tadi. Meskipun pagi, siang, sore dan malam (ketika tidak bersekolah) kerjanya hanya menggambar, tapi dia bisa menunjukkan bahwa hobinya itu tidak mengganggu kegiatan sekolahnya. Saya melihat dia juga jarang belajar dirumah atau mengerjakan PR. Tapi anehnya di sekolah ia malah mendapat rangking dua pada semester pertama kelas 3 ini.
Makanya oleh teman-temannya giska dijuluki sebagai anak yang pintar. Bahkan saya pun menganggap dia sangat cerdas ketika ia bisa menghasilkan uang dari gambar-gambarnya. Benar sekali sahabat, anak SD ini bisa mencari uang hanya dengan berjualan gambar hasil karyanya sendiri.
Lihatlah contoh kreatifitasnya. Dua gambar yang dibungkus rapi tersebut dijual dengan harga 1000 rupiah kepada teman-temannya di sekolah. Hampir setiap hari ada yang membelinya, dan tak jarang ada yang memesan dengan gambar seusai keinginan. Dengan demikian, Giska pun mendapatkan uang jajan dari penjualan itu.
Jika Giska pulang sekolah, saya sering mendapatkannya tengah membuat gambar yang katanya pesanan dari teman-temannya. Keesokan harinya, barulah ia membawa pesanan-pesanan itu ke sekolah. Dan tentu, ia akan mendapatkan uang lagi. Namanya juga anak-anak, dapat uang ya langsung buat jajan. Tapi saya salut, setidaknya anak sekecil dia bisa menghasilkan uang dari karyanya sendiri.
Sebagai kakak kandungnya, saya sangat bangga mempunyai adik seperti Giska. Di usia yang masih anak-anak, dia bisa membuktikan bahwa anak-anak juga bisa menghasilkan uang sendiri. Tentu ini harus kita jadikan inspirasi bagi kita yang sudah dewasa untuk mencari rejeki. Masak kalah sama anak-anak, malu kan?
Hal yang membuat saya bangga lagi kepada Giska adalah ia berbeda dengan teman-teman lainnya. Saya melihat Giska adalah anak yang berbakat, kreatif, imajinatif dan pandai. Karyanya hampir bisa disandingkan dengan hasil karya desainer ternama sekali pun. Jujur saja saya memuji bukan karena saya kakaknya, akan tetapi berdasarkan fakta yang tentunya versi saya sendiri bahwa gambaran dari adik saya ini menurut saya sangat indah dan terlihat profesional.
Harapan saya terhadap giska adalah mudah-mudahan ia tetap mempertahankan hobinya itu hingga ia dewasa. Jika sudah memiliki modal, saya ingin sekali membelikannya mesin jahit agar ia mengembangkan bakat menggambarnya itu menjadi seorang desainer baju yang terkenal.
Sahabat, saya mohon do'anya ya agar keinginan dan harapan saya ini bisa terwujud. Mudah-mudahan giska menjadi sosok yang dapat membantu kedua orang tua saya kelak, dan dapat membanggakan keluarga atas apa yang telah ia buktikan. Setidaknya itu akan menjadi obat bagi keluarga yang sering mengomel, akibat sampah dari gambaran Giska yang tercecer di dalam rumah :D.
Nah, demikian tulisan saya tentang anak SD yang pintar mencari uang, semoga bermanfaat bagi Anda...
Yah, namanya juga anak SD, apa-apa semaunya sendiri. Saat guru menjelaskan di depan kelas pun, tak jarang banyak juga yang hanya sibuk menggambar. Waduh-duh, mau sekolah apa mau melukis?
Tapi harus saya akui bahwa menggambar adalah hal yang saya sukai, dan begitu juga anggapan kebanyakan teman saya. Makanya jangan heran jika di hampir setiap halaman buku tulis saya selalu ada gambaran yang neko-neko di sekitar tulisan.
Bicara tentang gambar menggambar nih, ada cerita unik dari seorang gadis SD yang hobinya menggambar, menggambar dan menggambar. Namanya Giska Regina Amalia, dipanggil Giska. Ia adalah anak kelas 3 SD yang sejak kecil sudah hobi menggambar.
 |
| Giska |
Karena hobinya itu, ia pernah menjadi juara ketiga lomba menggambar anak-anak TK tingkat kecamatan. Dan bukan hanya itu saja, ia selalu mendapat nilai baik dalam pelajaran menggambar di sekolahnya. Wajar, karena gambarannya sangat bagus menurut saya.
Dulu ketika saya duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah atau setara SMP, saya juga memiliki seorang teman yang hobinya menggambar. Tapi karena hobi menggambarnya itu, ia malah menjadi anak yang malas belajar hingga akhirnya menjadi bodoh.
Tapi berbeda dengan giska, si anak SD tadi. Meskipun pagi, siang, sore dan malam (ketika tidak bersekolah) kerjanya hanya menggambar, tapi dia bisa menunjukkan bahwa hobinya itu tidak mengganggu kegiatan sekolahnya. Saya melihat dia juga jarang belajar dirumah atau mengerjakan PR. Tapi anehnya di sekolah ia malah mendapat rangking dua pada semester pertama kelas 3 ini.
Makanya oleh teman-temannya giska dijuluki sebagai anak yang pintar. Bahkan saya pun menganggap dia sangat cerdas ketika ia bisa menghasilkan uang dari gambar-gambarnya. Benar sekali sahabat, anak SD ini bisa mencari uang hanya dengan berjualan gambar hasil karyanya sendiri.
Lihatlah contoh kreatifitasnya. Dua gambar yang dibungkus rapi tersebut dijual dengan harga 1000 rupiah kepada teman-temannya di sekolah. Hampir setiap hari ada yang membelinya, dan tak jarang ada yang memesan dengan gambar seusai keinginan. Dengan demikian, Giska pun mendapatkan uang jajan dari penjualan itu.
Jika Giska pulang sekolah, saya sering mendapatkannya tengah membuat gambar yang katanya pesanan dari teman-temannya. Keesokan harinya, barulah ia membawa pesanan-pesanan itu ke sekolah. Dan tentu, ia akan mendapatkan uang lagi. Namanya juga anak-anak, dapat uang ya langsung buat jajan. Tapi saya salut, setidaknya anak sekecil dia bisa menghasilkan uang dari karyanya sendiri.
Sebagai kakak kandungnya, saya sangat bangga mempunyai adik seperti Giska. Di usia yang masih anak-anak, dia bisa membuktikan bahwa anak-anak juga bisa menghasilkan uang sendiri. Tentu ini harus kita jadikan inspirasi bagi kita yang sudah dewasa untuk mencari rejeki. Masak kalah sama anak-anak, malu kan?
Hal yang membuat saya bangga lagi kepada Giska adalah ia berbeda dengan teman-teman lainnya. Saya melihat Giska adalah anak yang berbakat, kreatif, imajinatif dan pandai. Karyanya hampir bisa disandingkan dengan hasil karya desainer ternama sekali pun. Jujur saja saya memuji bukan karena saya kakaknya, akan tetapi berdasarkan fakta yang tentunya versi saya sendiri bahwa gambaran dari adik saya ini menurut saya sangat indah dan terlihat profesional.
 |
| Hasil Karya Giska |
Harapan saya terhadap giska adalah mudah-mudahan ia tetap mempertahankan hobinya itu hingga ia dewasa. Jika sudah memiliki modal, saya ingin sekali membelikannya mesin jahit agar ia mengembangkan bakat menggambarnya itu menjadi seorang desainer baju yang terkenal.
Sahabat, saya mohon do'anya ya agar keinginan dan harapan saya ini bisa terwujud. Mudah-mudahan giska menjadi sosok yang dapat membantu kedua orang tua saya kelak, dan dapat membanggakan keluarga atas apa yang telah ia buktikan. Setidaknya itu akan menjadi obat bagi keluarga yang sering mengomel, akibat sampah dari gambaran Giska yang tercecer di dalam rumah :D.
Nah, demikian tulisan saya tentang anak SD yang pintar mencari uang, semoga bermanfaat bagi Anda...
0 Response to "Giska, Anak SD Yang Pintar Mencari Uang Dari Berjualan Gambar"
Post a Comment