Di sore ini, saya masih memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pengarang
alias penulis novel. Alasannya simpel saja. Selain hobi menulis yang
mulai berbunga, di masa kecil saya suka sekali dengan membuat karangan.
Ya
meskipun karangan masa SD bisa dibilang cukup ancur, tapi saya sadar
bahwa itulah karya anak SD yang masih belum bisa fokus menyukai sesuatu.
Meskipun begitu, diantara karya-karya anak SD, karya saya cukup baik di
mata guru yang menilai.
Nah, oleh karena itulah saya ingin sekali
mengembangkan hobi lama itu menjadi lebih baik lagi. Dalam artian tidak
sekedar mengarang, mengumpulkannya, kemudian menunggu nilai dari guru.
Tidak sahabat, tidak seperti itu. Sekarang saya ingin membuat sesuatu
yang bisa dibaca oleh banyak kalangan, yang bermanfaat, dan tentunya
menghasilkan sesuatu untuk membuat dapur tetap berasap :D
Tapi,
sepertinya cita-cita itu masih jauh di depan kenyataan. Selain akibat
tulisan yang masih kacau balau, masih ada kendala lainnya lagi yang
harus saya selesaikan dulu.
Kendala pertama adalah alat komputer
yang belum ada. Mungkin inilah senjata utama yang harus dimiliki oleh
seorang pengarang selain kemampuan menulis dan berimajinasi. Mengapa
komputer menjadi kebutuhan pokok bagi pengarang? Ya karena untuk membuat
dan menyusun kata demi kata jauh lebih baik di komputer dibanding di
selembar kertas.
Kalau di komputer kan enak, ada kesalahan tinggal
dihapus tanpa harus mengotori tempat mengetiknya. Kemudian hasil
tulisan bisa dibilang seragam, jadi lebih enak dibaca, dan enak menyusun
katanya. Berbeda kan kalau menggunakan selembar kertas. Belum lagi
mengetiknya di mana, itu yang masih bingung.
Sebelumnya saya
telah mencoba untuk membuat novel pertama dengan corat-coret di kertas
HVS menggunakan pensil agar bisa dihapus jika terdapat kesalahan. Namun,
nyatanya saya gagal akibat tulisan di kertas yang lama menjadi tidak
jelas, dan sulit untuk dibaca lagi. Jika demikian, sulit bagi saya untuk
fokus menggiring paragraf berikutnya mengikuti alur dari
paragraf-paragraf sebelumnya.
Nah, untuk mengatasi hal ini,
(masalah komputer) Insya Allah gaji bulan ini akan saya gunakan untuk
membeli komputer bekas kalau cukup. Kalau tidak cukup, berarti saya
harus bersabar lagi memendam cita-cita ini.
Untuk sahabat
semuanya, mohon do'anya agar saya diberi kemudahan di dalam mencari
rejeki, sehingga saya pun bisa dengan cepat mendapatkan komputer yang
saya inginkan. Akhir kata, terima kasih telah membaca tulisan
sederhana atau lebih tepatnya curhat tentang keinginan membuat novel
pertama dari saya he he