Yang namanya manusia itu pasti suatu saat akan tingggal di rumah orang lain. Jika sekarang tidak, mungkin beberapa tahun lagi itu bisa saja terjadi. Jangan pernah katakan tidak untuk hal yang satu ini. Sebab yang namanya masa depan, kita tidak pernah tahu. Yang jelas, sebuah kepastian jika kita masih hidup pasti suatu saat akan merasakan yang namanya tinggal di rumah orang lain.
Banyak yang menyebabkan kita tinggal di rumah orang lain. Bisa jadi karena merantau, rumah milik kita tidak bisa ditinggali untuk sementara, tidak punya uang untuk mengontrak rumah, atau hal-hal lainnya yang membuat kita terpaksa untuk "numpang tidur" di rumahnya orang.
Yah, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kalau tinggal di rumahnya orang lain ya kita harus mengikuti adab, kebiasaan serta peraturan-peraturan dari pemilik rumah. Misalnya: jam berapa batas keluar malam, jam berapa batas menonton TV pada malam hari, dan peraturan-peraturan lainnya yang tentunya harus kita patuhi.
Jika kita orang yang baik, tentu yang harus kita lakukan adalah mengikuti semua aturan itu demi kebaikan bersama. Pemilik rumah senang, kita juga bakal aman. Paling tidak, kita berharap agar jangan sampai terjadi yang namanya pengusiran terhadap diri kita dari rumah orang lain yang kita jadikan tempat tinggal gratis.
Nah, oleh karena itu, budayakanlah sikap tahu diri jika kita menumpang di rumah orang lain. Jangan seenaknya dan semau-maunya sendiri seolah itu rumah sendiri. Gunakan pikiran untuk berpikir jernih, bahwa kita hanya menumpang. Dan tentu, jika kita sadar, maka orang yang menumpang itu tidak punya hak penuh untuk mendapatkan fasilitas yang komplit dari rumah yang kita tinggali.
Kita juga harus tahu diri. Bahwa masih untung kita diberi tumpangan gratis. Dan bahkan, makan pun terkadang juga ditanggung oleh pemilik rumah. Padahal mereka belum tentu keluarga kita atau kerabat dekat lainnya. Untuk itu, ya kita paling tidak harus menunjukkan sikap baik lah kepada pemilik rumahnya.
Malahan, kita harus selalu rajin di dalam rumah itu. Jika perlu, posisikan diri kita sebagai pembantu. Itu agar kita selalu ingat, bahwa kita tinggal di situ bukan hanya untuk makan, tidur, atau keluyuran. Tugas kita adalah membantu mengerjakan keperluan rumah. Misalnya: menyapulah, mencuci piringlah, dan lain-lain.
Kalau malam ya cepat tidur, kalau pagi ya cepat bangun pagi. Jangan dibalik ya.. Malam begadang dan berisik sampai mengusik ketenangan pemilik rumah, kalau pagi bangunnya selalu siang dan membuat sebal si pemilik rumah juga. Lha ini kan namanya gak tahu diri.
Lantas, apa yang harus kita lakukan agar tuan rumah senang terhadap kita? Pertama ya mematuhi peraturan di rumah yang kita tinggali. Kedua, rajin membantu soal urusan rumah (kebersihan, kenyamanan dan keamanan) Ketiga selalu murah senyum dan berbaik hati (tidak monyong terus).
Mungkin masih banyak yang harus kita lakukan lagi. Tapi saya rasa beberapa poin tersebut sudah cukuplah untuk membuat senang pemilik rumah. Intinya adalah, jadilah orang baik yang memiliki rasa peduli.
Jika kita tinggal di rumah orang lain, anggaplah itu rumah sendiri dalam soal merawat dan menjaganya. Namun sebaliknya, ingatlah bahwa itu rumah orang lain dalam soal menggunakan fasilitas rumah yang ada.
Saya yakin, jika demikian keadaan antara pemilik rumah dan orang yang menumpang akan tetap membaik... Salam..