Sebabagai manusia yang normal, pastilah kita memiliki keinginan untuk menikah. Selain karena agama Islam mewajibkannya, ya memang menikah itu penting guna mempertahankan generasi keturunan manusia.
Namun, faktanya menikah itu tidak seperti yang kita duga sebelumnya. Memang sih, menikah itu gampang. Tapi yang susah itu menjalani pernikahan itu. Kalau cuma menikah, kita hanya perlu menyiapkan wali, pengantin laki-laki dan perempuan, mahar, penghulu, saksi, dan rukun-rukun pernikahan lainnya. Kemudian dengan sederet prosesi ijab kabul dan seterusnya, maka saat saksi mengatakan sah, kita pun berhasil menikah. Cuma segampang itu kok menikah.
Namun, setelah prosesi pernikahan itulah tantangan sebenarnya yang harus dihadapi oleh pasangan suami istri. Karena setelah itu suami istri dituntut untuk saling betanggung jawab menunaikan kewajibannya masing-masing sesuai kodratnya.
Suami bekerja dan memenuhi kebutuhan anak istri, sedangkan istri patuh dan melayani suami serta mendidik anak-anak dengan baik di rumah. Kemudian masih banyak lagi kewajiban suami dan istri lainnya yang perlu dilaksanakan.
Tak jarang, banyak yang harus mengakhiri pernikahan suci hanya dalam waktu beberapa tahun, bulan bahkan hitungan minggu dengan berbagai problema permasalahan yang tak kunjung ada penyelesaiannya. Yang jelas, hal itu membuktikan bahwa menjalani pernikahan itu tidak semudah yang kita bayangkan di masa-masa SD.
Saya banyak ngomong pernikahan, bukan berarti saya sudah jago tentang urusan tersebut. Saya menulis ini hanya semata-mata ingin mengingatkan diri pribadi dan mengajak sahabat semua untuk turut merenungi apa yang terjadi di tengah-tengah masarakat kali ini tentang problematika pernikahan.
Harus kita iyakan, bahwa memang benar saat ini banyak sekali terjadi kasus perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, sampai peperangan yang terjadi antara suami dan istri bahkan bisa merenggut nyawa antara keduanya. Itu hanya sedikit contoh betapa menjalin hubungan pernikahan itu cukup sulit jika kita tidak mengetahui ilmunya.
Mau menikah berapa tahun pun, kalau kita tetap bersikap egois dan tidak mau belajar berkaca diri, ya ujung-ujungnya rumah tangga kita akan berantakan jadinya.
Sebenarnya tidak juga menikah itu susah-susah amat. Karena faktanya lebih banyak orang yang sukses dan senang atas pernikahan, dari pada yang kurang beruntung menjalani pernikahan. Itu kan sudah membuktikan bahwa pernikahan yang didasari atas keseriusan ingin membina rumah tangga yang baik, serta ilmu yang cukup tentang pernikahan, Insya Allah akan diberikan jalan untuk mendapatkan rumah tangga yang baik, ayem, tentrem dan bahagia.
Saya melihat mereka-mereka yang sukses menjalani pernikahan adalah orang-orang yang memiliki ilmu tentang pernikahan. Mereka para suami mengerti apa yang harus mereka lakukan sebagai seorang suami. Mereka para istri juga mengerti kepada suaminya seperti itu. Maka, terjalinlah suasana yang saling pengertian di dalam rumah tangganya. Yang jelas, itu hanya didapatkan jika kita berilmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu menikah itu ternyata penting. Karena dengan ilmu tersebut, suami menjadi tahu perannya sebagai suami itu seperti apa, memperlakukan bidadarinya di rumah seperti apa, dan lain-lain. Begitu juga bagi wanita. Dengan ilmu pernikahan, Ia akan mengerti bagaimana ia harus berperan dalam rumah tangganya, melayani suami dengan cara yang baik, dan lain-lain.
Untuk mendapatkan ilmu tentang menikah tersebut, kita harus banyak belajar dari membaca, (AL-quran, buku dll) mencontoh Rosul, Sering mendengarkan ceramah tentang pernikahan, juga dapat mencontoh kesuksesan pasangan suami istri pendahulu kita, termasuk orang tua kita juga.
Kita harus banyak belajar bagaimana agar rumah tangga harmonis, agar jarang berkelahi, agar permasalahan tidak banyak dan lain-lain.
Tidak harus menguasai teori pernikahan semuanya baru kita menikah. Karena teori hanya akan sempurna saat kita mempraktekkannya. Malahan, dengan segera praktek, kita akan tahu kebenaran dari teori-teori yang kita pelajari selama ini. Lha kalau tidak cepat praktek, justru ujung-ujungnya ilmu itu malah kita lupakan.
Jangan takut mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut saat baru menikah. Karena kebanyakan orang yang sukses dalam pernikahan, mereka juga baru belajar setelah menikah. Bahkan setiap kegagalan yang terjadi, itu merupakan pembelajaran agar kita memperbaiki diri serta hubungan dengan pasangan kita.
Isnya Allah dengan ilmu yang cukup, itu bisa menjadi bekal kita dalam mengarungi samudera asmara menuju rumah tangga bahagia. Ingat, semakin lama kita menikah, maka semakin banyak pula pengalaman kita untuk mempertahankan rumah tangga..
Demikian tulisan singkat ini, mari kita memperbaiki rumah tangga kita. Baik yang telah terjalin, atau yang belum terjalin. Assalamu'alaikum.. :)