Sungguh miris mendengar berita di media sosial tentang asap di Riau, sumatera. Masalahnya, asap dari kebakaran hutan tersebut sampai saat ini belum juga bisa teratasi. Entah mengapa, yang jelas itu adalah faktanya.
Menariknya, musibah asap ini seolah tidak menjadi hal yang penting untuk diurus. Media yang biasanya menyiarkan secara dahsyat kasus-kasus yang kecil, kini kurang minat menyiarkan berita tentang asap ini.
Padahal, Asap ini tak kalah bahayanya dibanding banjir yang terjadi di jakarta tahun lalu. Tapi mengapa banjir di Jakarta itu disiarkan berulang-ulang hingga setiap hari muncul, sedangkan asap yang kini memenuhi langit sumatera tidak menjadi berita utama? Apakah lantaran banjirnya di jakarta dan asapnya di sumatera sampai-sampai sulit bagi stasiun TV untuk menyiarkannya? Entahlah saya juga bingung.
Yang jelas, apa yang terjadi saat ini di sumatera tidak bisa kita diamkan begitu saja. Ada jutaan nyawa di sana yang perlu diselamatkan dengan segera. Asap yang notabene berbahaya bagi pernapasan, sekarang malah jadi bahan hirupan setiap detik oleh semua orang termasuk balita yang baru dilahirkan.
Ya Allah, betapa menderitanya saudara-saudara kita yang ada di sana. Sedangkan kami di sini hanya terlena dengan urusan-urusan yang kadang tidak penting.
 |
| Asap Penuhi Langit Riau. Sumber: Facebook |
Kalau dalam hitungan minggu lagi asap tersebut tetap tidak bisa teratasi, dikhawatirkan akan banyak lagi orang-orang yang terkena infeksi saluran pernapasan. Dan sekarang pun jumlah penderitanya semakin bertambah.
Mari bayangkan sejenak betapa sulitnya kalau seandainya kita hidup di sana. Sekarang saja tidak ada asap tebal banyak orang-orang yang keluar rumah menggunakan masker. Kita merasa bahwa udara di jalanan kurang layak kita hirup. Lha kalau sampai seperti di sumatera sekarang bagaimana? Mungkin orang-orang seperti kita akan mengubur diri hidup-hidup karena tak sanggup atas apa yang terjadi.
Kalau tidak salah kemarin pagi saya membaca sebuah tulisan di facebook yang mengeluhkan masalah sumatera yang semakin parah. Asap sudah tebal, mati lampu, air pun susah. Berarti lengkap dong penderitaan saudara kita di sana.
Sekarang mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mau demo di jalan-jalan juga tidak kelihatan, mau minta sumbangan juga tidak bisa, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang tidak bisa dilakukan akibat asap yang semakin tebal.
Sedangkan saya, tidak ada yang bisa saya berikan kecuali do'a dan turut meramaikan tulisan tentang penyelamatan Riau dengan segera melalui internet.
Sekarang tugas kita yang masih bisa berfikir adalah bagaimana caranya untuk membantu saudara kita sebisanya. Do'a penting, bantuan langsung penting, dan tentunya desakan kepada pemerintah pusat untuk menangani masalah ini dengan serius juga penting.
Bagi netizen, tolong mari sama-sama kita ramaikan berita tentang asap ini di jagat internet. Kalau hanya ini yang bisa kita berikan, ya mari kita kerahkan kemampuan kita untuk menyelamatkan sumatera dari bencana alam ini.
Demikian tulisan singkat ini, semoga apa yang saya bagikan dapat memberi manfaat kepada Anda. Assalamualaikum..