Siapapun Anda, kalau dulu pernah menjadi seorang karyawan yang sering pindah kerja pasti pernah mendapatkan bos yang super pelit. Sungguh tidak mengenakkan memang kalau kerja di tempat seperti itu. Masalahnya adalah, kita ingin hidup sejahtera dengan hasil keringat kita.. tapi ee.. Nyatanya kita hanya bisa makan hati setiap harinya.. Bagus kalau hatinya ayam.. Lha ini, hatinya sendiri bos.. sakitnya tuh di mana coba? Di sini.. (nunjuk jidat)
Memang sih, kita butuh pekerjaan. Memang kita para karyawan juga butuh uang. Tapi bukan berarti kantong kita harus kekeringan setiap bulannya. Bukan berarti setiap akhir bulan cuma gali lubang buat kuburan sendiri. Iya kan bos? Maaf malah curhat.. -_-
Ya sudahdeh, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri bos super pelit yang perlu Anda ketahui.. cekidot..
1. Suka Mempermainkan Gaji
Nah, ini nih yang paling tidak enak.. Kita karyawan cari gaji. Tapi kok gaji dipermainkan? Mempermainkan di sini termasuk gaji yang enggak jelas perhitungannya. Bulan ini dapat cuma segini, ee bulan depan lebih parah. Kita mengharap bisa gajian lebih bulan depan, buat beli ini itu.. Lha kok ini malah turun.. Ya sudah, ayam goreng sama ayam bakar ditunda dulu aja.. Yuk kembali keee...??? Indomie :<
Kadang gaji turun tanpa alasan yang pasti, dan tanpa adanya pemberitahuan sedikitpun. Setelah kita ingat-ingat, cuma gara-gara kita buat salah dikit, ngebantah dikit, gaji dipotong DESSS,,, Hampir habis. Walah bos,, maafkan kesalahan kami... Tapi please,, kembaliin uang kami ya.. :'(
2. Maunya Karyawan Harus Datang Cepat. Tapi Kalau Pulang Lambat No Problem
Yah, kebanyakan bos memang gini nih, maunya karyawan harus datang tepat waktu, ini supaya dia enggak rugi kalau bayar karyawan. Jam delapan teng harus sudah di depan pintu. Karena si bos sudah dibalik pintu tuh. wkkkk Tapi, anehnya kalau kita pulangnya lambat sampai lembur, itu bos suka pura-pura gak tau, gak ingat waktu. Dan tentunya tanpa adanya imbalan sedikitpun..Tidak ada juga diberi uang lembur..
Yeile bosku, saya jadi bingung. Kalau kita datangnya lambat kok diomelin ya? Tapi kalau pulangnya yang lambat kenapa gak dimoelin juga? Hem,, sepertinya para karyawan harus mencari tahu apa penyebabnya.
3. Irit Kalau Menggaji Karyawan
Coba sobat bandingkan gaji di tempat kerja sobat dengan tempat lainnya yang sejenis. Kalau jauh lebih lebih kecil, itulah contoh bos yang irit menggaji karyawannya. Uang makan di tempat lain 300 ribu per bulan, di sini 150 ribu per bulan. Uang bensin di tempat lain 300 ribu per bulan, di sini enggak ada. Gaji pokok di tempat lain 1.3 juta per bulan, di sini 1.3 juta juga, tapi dikurangi 500 ribu. Insentif juga gitu super-super irit, disaring berkali-kali sampai hasilnya bersih..
Itu belum selesai. Kita enggak masuk satu hari karena sakit keram otak pun dipotong gaji mas bro... Sekarang, mau menggaji karyawan dengan model bagaimana pun, apakah sistem insentif atau tidak, tetap saja diakali bagaimana caranya supaya menggaji karyawan sekecil-kecilnya.
4. Irit karyawan
Huft,
sudah gaji irit, karyawan diirit-irit segala. Coba tengok di tempat
lain, karyawan di tokonya ada 20 orang. Masing-masing diberi tugas
khusus sesuai keahliannya masing-masing. Ada yang jadi cleaning servis,
ada yang jadi marketing, ada yang jadi sopir, ada yang jadi baby sister,
ada yang jadi tukang masak, ada yang jadi teknisi, ada yang jadi admin,
dan tentunya, manager pun ada.
Nah, sekarang coba ngaca di tempat kita sendiri. Paling banter 3 orang. Itupun
kerjanya disuruh serabutan. Sudah kita yang ngepel pagi-pagi, kita yang
gendongin anak, kita yang jadi teknisi, kita yang setor uang ke bank,
kita yang menagih hutang, kita yang menjadi marketing, dan semuanya kita
lakukan.
Bos
maunya kita serba bisa, supaya gak butuh marketing baru lagi, supaya
gak butuh cleaning servis baru lagi, dll. Intinya, supaya Enggak perlu
menambah karyawan baru lagi. Supaya uangnya cuma keluar buat gaji 3
orang karyawan saja. Ide cemerlang.. :v
4. Tidak Ada THR (Tunjangan Hari Raya)
"Emaaak,, minggu depan saya pulang kampung... Nanti kalau sudah terima THR, Emak saya beliin mukenah yang bagus". Begitulah kata si kosim yang baru saja kerja di tempat baru. Pas sudah H-1 lebaran, ceritanya kosim pamit sama bosnya. Eeh.. lha kok malah dicuekin. Dan setelah tanya-tanya karyawan lain, ternyata dari dulu memang tidak ada THR.
Kosim berniat bunuh diri waktu itu. Tapi karena ingat emaknya, dia batalkan niat buruknya itu. Akhirnya, sebagai ganti mukenah emaknya, si kosim beli karung putih besar. Kan di kampung lagi panen padi.. itu buat tempat padi sob.. bukan buat emaknya ya.. :D
Nah, begitulah seditik cerita dibalik tempat kerja yang tidak memberikan THR. Susah..
6. Pelit Cash Bon
Namanya karyawan yang masih hidup, pasti ada-ada saja problematika kehidupan yang dialaminya.. Sah.. :D :v Kadang-kadang, akhir bulan uang dah habis. Apa lagi karyawan yang pengeluarannya lebih dari 10 ribu per hari, sementara gajinya kecil. Bakal habis deh itu uang sebelum gajian.
Nah, kalau uang sudah habis kemana lagi mau pinjam kalau bukan sama bos yang banyak uang? Sebenarnya bukan cuma saat uang kita habis saja sobatku, tapi untuk keperluan lain juga karyawan butuh pinjaman. Seperti membeli motor bekas misalnya, atau keperluan lain. Nah, kembali ke pertanyaan sebelumnya. Kalau butuh uang, kemana tempat meminjam kalau bukan kepada bos yang banyak uang?
Tapi bos yang pelit ada-ada saja alasannya untuk menolak. Katanya belum ada uanglah, katanya uangnya sudah ditransver untuk beli ini itu lah, dan bla-bla-bla lainnya. Aneh enggak sih? Pakai logika lah, lha wong di bank saja uangnya ratusan juta kok.. Masak cuma pinjam 5 juta saja enggak dikasih.. Padahal kita kerja di situ sudah 10 tahun misalnya. Kan pelit sekali tuh namanya.
7. Tidak suka dengar Keluh Kesah Karyawan
Namanya bos dan karyawan yang bertemu setiap hari, pastilah suatu saat terlibat pembicaraan mengenai bagaimana kehidupan kita. Tapi, pas giliran kita bilang ini itu, misalnya kita bilang ngekos di tempat yang muraaah, kumuuuh, tidak layak dihuni, anak istri butuh biaya lebih besar, bos sering mengalihkan pembicaraan dan tampak tidak senang dengan keluh kesah kita.
Seolah bos yang seperti ini benar-benar tidak peduli dengan kesejahteraan kita sob.
8. Tidak suka Melihat Karyawan Sukses
Ada kriteria bos pelit yang sungguh keterlaluan. Mereka tidak suka melihat karyawannya sukses dengan mengikuti jejaknya, yaitu menjadi seorang pengusaha. Dengan berbagai cara, kadang ilmunya tidak akan diberikan kepada karyawannya. Karena takut kalau karyawannya usaaha bakal menyainginya.
Padahal, itu adalah pemikiran yang salah. Justru kalau karyawan sukses itu artinya Anda berhasil menjadi bos yang baik. Kalau karyawan semakin tidak jelas kehidupannya, berarti Anda berhasil menyengsarakan hidup karyawan.
Hanya itu saja kok ciri-ciri bos yang pelit. Sekarang saya berpesan kepada para bos/owner, jangan dibiasakan pelit kepada karyawan. Karena itu hanya akan membinasakan Anda sendiri. Anda buruk di mata manusia, buruk juga di mata Tuhan.
Percayalah ketika Anda baik dan mensejahterakan karyawan, akan banyak karyawan yang bakal mendoakan Anda. Percayalah, bahwa Tuhan pun melihat apa yang Anda lakukan. Kalau manusia senang dan tuhan senang, percayalah bahwa rizki Anda akan meningkat.
Sobatku, bagi yang sekarang jadi karyawan, tolong sabar sedikit menghadapi bos yang seperti ini. Kalau Anda tidak tahan ya lebih baik keluar saja. Yakinlah kalau sobat sudah keluar, pasti sobat mendapatkan bos yang baik, yang memberi penghasilan lebih baik juga.
Demikian tulisan saya tentang ciri-ciri bos pelit, semoga ada manfaatnya.
Silahkan share artikel ini, supaya banyak bos yang membacanya.. Siapa tahu banyak bos yang berubah, dan gaji Anda dinaikkan.. :D