>

Pengalaman Membeli TV Bekas, Belum 1 bulan Sudah Rusak

Bulan lalu, februari 2016 saya membeli TV/televisi bekas untuk istri saya. Karena istri sudah ngebet dan tidak sabar lagi ingin membeli TV, akhirnya saya pun memutuskan untuk membeli TV bekas yang diiklankan di OLX.co.id. Ukurannya 17 Inci, merek Digimedia. Layarnya semi datar dengan warna hitam pada casingnya. Seperti inilah gambar TV-nya.
beli tv bekas
TV digimedia
Hem, karena bisa dibilang ngidam TV, istri saya kegirangan dan terlihat amat sangat senang saat dia melihat tiba-tiba ada TV di atas meja. Dari pagi bangun tidur sampai malam lagi, hampir-hampir televisi tersebut dinyalakan terus untuk ditonton. Anak saya yang masih kecil pun juga begitu. Sejak adanya TV di kos, dia jadi sedikit terhibur dan tidak terlalu suka rewel minta keluar.

Namun, siapa sangka kesenangan mereka jadi terusik setelah TV bekas yang saya beli tiba-tiba rusak. Awalnya sinyal TV hilang-hilang. Untuk memutar SCTV misalnya, tiba-tiba hilang-hilang. Sudah saya pinjamkan pakai antena TV milik tetangga sebelah, tapi tetap saja sinyal TV hilang-hilang.

Kalau channel TV dicari manual dan diatur, sinyal bisa didapat. Tapi, seolah TV saya tidak mau menyimpan settingan tadi. Jadi setelah channel 1 misalnya saya isi dengan MNCTV, maka setelah disimpan hilang lagi. Awalnya seperti itu. Namun lama kelamaan malah tidak bisa sama sekali. Mau dicari manual atau otomatis, tetap saja TV tidak dapat siaran, dan channelnya hilang semua.

Istri jadi galau dan merana lagi. Akhirnya saya beranikan diri untuk membongkar TV tersebut untuk mengecek siapa tahu terdapat komponen yang rusak, biar saya ganti sendiri. Dan ternyata, saya terkejut melihat TV tersebut bekas diservis. Terlihat banyak komponen yang habis disolder. Itu artinya, kalau bukan bekas diganti komponen, ya berarti solderannya diperbarui kembali. Yang jelas, TV tersebut adalah hasil reparasi.

Waduh, saya jadi curiga bisa jadi sebelumnya TV tersebut mengalami masalah yang sama sehingga diservis dan dijual. Memang sih sampai sekarang pun masih hidup. Tapi tetap tidak bisa mendapatkan signal dari channel saluran TV.

Saya coba sms penjualnya tentang masalah pada TV saya ini. Tapi, sayangnya tidak ada respon sedikit pun. Ya sudah, saya biarkan TV tersebut di dalam lemari. Dan untuk istri saya, sudah saya belikan TV baru yang sudah menggunakan layar LED.

Sobatku, dapat diambil kesimpulan bahwa membeli TV bekas juga banyak resikonya. Resiko pertama adalah, umur TV yang sudah tua otomatis komponen-komponen di dalamnya juga sudah tua. Paling-paling bisa dipakai hanya beberapa tahun, atau bahkan beberapa bulan lagi. Yang kedua, lebih parah kalau TV bekas yang kita beli ternyata bekas diservis. Karena TV yang bekas diservis ada kemungkinan penyakitnya bakal kembali lagi.

Nah, oleh karena itu, telitilah sebelum membeli TV bekas. Tapi kalau punya uang yang lebih sih saya lebih menyarankan untuk membeli TV yang baru saja. Selain masa pakainya bisa lama, tentunya TV yang baru ada garansinya. Jadi, kalau rusak kan bisa digaransikan. Dan tentu, dijamin lebih aman..

Demikian saja tulisan saya tentang pengalaman membeli TV bekas, semoga apa yang saya tulis kali ini bisa bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa, share artikel ini kiranya berguna.. :)

Subscribe to receive free email updates: