>

EGOIS, Salah Satu Penyebab Terbesar Rusaknya Hubungan Rumah Tangga

Dalam membina hubungan rumah tangga, seorang suami dan istri dituntut untuk selalu menjaga agar hubungan rumah tangganya dalam keadaan yang baik. Baik di sini berarti selalu rukun, aman, terkendali, saling mempercayai, saling menutupi kekurangan pasangan, terbuka, jujur, dan lain-lain. Atau, bisa digarisbesarkan menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warohmah.

sikap egois suami istri

Memang, tidak mudah membentuk rumah tangga sebaik itu. Apa lagi secara fakta banyak yang rumah tangganya retak dan rusak karena penjagaan yang kurang ketat. Dan egois, adalah salah satu penyebab terbesar rusaknya hubungan rumah tangga tersebut.

Egois itu apa sih? Bisa dikatakan egois adalah sikap mau menang sendiri, mau dibilang benar sendiri, bahkan berujung pada "menganggap orang lain selalu salah" di mata kita. Tanpa mendengar dan memilah pendapat orang lain, maka egoisme merupakan racun otak yang sangat berbahaya.

Nah, jika egoisme sudah merasuki banyak jiwa-jiwa pasangan suami istri, maka jangan heran kalau semakin hari semakin banyak saja yang namanya keretakan sebuah hubungan suami istri. Bahkan, retak yang awalnya kecil menyebabkan hubungan tersebut menjadi rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi.

Ketika suami dan istri saling menjaga ego masing-masing, sampai kapanpun rumah tangga yang dibangunnya tidak akan pernah tenteram. Selalu ribut, selalu cekcok, selalu berantem, bahkan hanya karena hal-hal yang sebenarnya bisa dicairkan dengan gampang.
Tapi karena masing-masing merasa selalu benar sendiri, jangan harap mendapatkan sebuah titik temu yang baik bagi keduanya.
Contohnya saja, yang paling umum yaitu soal keuangan. Suami menginginkan agar belanja harian istri dikurangi, supaya pengeluaran makin kecil. Dalam artian, suami menginginkan agar istri lebih berhemat lagi sehingga bisa menabung. Nah, tapi di sisi seberang si istri menginginkan agar suami bekerja keras lagi supaya penghasilan bertambah, kebutuhan bisa cukup dan sisanya ditabung.

Nampaknya susah jika suami memikirkan ego sendiri. Sebab istri harus semakin mencekik leher supaya bisa menabung. Dan begitu pula jika istri memikirkan egonya juga. Si suami harus kerja keras banting tulang siang malam, hingga sakit-sakitan untuk memenuhi kebutuhan istri yang semakin membengkak..

Padahal jika dikoreksi bersama pasti akan mendapatkan sebuah jawaban dari masalah keuangan tersebut. Apakah istri yang terlalu boros atau memang penghasilan suami yang terlalu kecil, nanti akan didapat mana yang perlu diperbaiki. 

Jika difikirkan lebih jernih lagi tanpa mengandalkan ego pribadi, sekali lagi kita pasti bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Kalau istri yang terlalu boros, berarti memang istrilah yang perlu berhemat. Namun jika suami yang penghasilannya sangat kecil, berarti penghasilan tersebutlah yang perlu ditingkatkan.

Namun jika semuanya masih tetap ingin bertahan pada pendapat masing-masing, alangkah baiknya suami istri menyatukan dua pendapat yang berbeda tersebut dengan jalan mengambil titik tengah antara pendapat masing-masing (jika memang pendapat masing-masing ada benarnya).

Jadi, nanti akan didapatkan sebuah kesepakatan seperti ini: Istri akan mengurangi sedikit belanja hariannya agar tidak terlalu boros, toh yang penting belanjanya cukup. Sedangkan suami akan menaikkan sedikit penghasilannya dengan berbagai usaha, yang penting meskipun hasilnya sedikit, tapi halal dan bisa ditabung.

Nah, kalau begini kan enak jadinya. Istri tidak terlalu terbebani dengan penghematan yang amat sangat menyiksa, begitu juga suami yang tidak perlu terlalu ngoyo saat bekerja. Apa lagi jika kondisinya sudah tua. Dengan demikian, tidak ada masalah lagi soal keuangan yang bisa menjadi benih-benih rusaknya hubungan rumah tangga.

Oleh karena itu, baik suami atau pun istri sudah seharusnya lebih bersikap dewasa, dan sama-sama menghilangkan karakter egois pada diri sendiri.

Saudaraku, namun menghilangkan sikap egois itu tidaklah mudah. Tapi kita harus percaya bahwa sikap buruk tersebut bisa kita hilangkan. Kita perlu belajar untuk menghilangkannya dengan cara membuang segala gengsi yang ada di pikiran kita, membiasakan bersikap sabar, lebih suka berfikir sebelum bertindak, dan tentunya berdo'a kepada Yang Maha Kuasa.

Dan percayalah, jika egoisme sudah berhasil diruntuhkan dari Hubungan rumah tangga kita, Insya Allah rumah tangga yang tenteram bukan lagi sebuah impian. Surga dunia akan kita rasakan... Hilangkan Ego pribadi, demi melindungi kepentingan bersama.. Wassalamualaikum... :)

Subscribe to receive free email updates: