Karena ini sudah malam, artikel ini saya draft dulu.. Lanjut besok ya sobat, maaf sudah ngantuk hehehe..
Kukuruyuukk...
Alhamdulillah akhirnya bisa bangun juga. Nah sobatku, kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya bersama BNI. Yang ingin membaca silahkan, yang tidak ingin membaca silahkan dipikir-pikir dulu. Soalnya apa yang saya ceritakan ini pasti ada manfaatnya untuk Anda.
Beberapa hari yang lalu, atau tepatnya pada 16 mei 2016, ceritanya saya ingin melanjutkan pembuatan SIM C yang sebelumnya sempat gagal. Nah, sudah pasti dong kalau mau buat SIM pakai uang. Dan karena itu, saya mencabut uang di ATM BNI senilai 300 ribu rupiah. Mesin ATMnya yang ada di depan kantor walikota palu sobatku. Setelah uang tercabut, pastinya saya simpan di dompet dan kemudian menuju TKP pembuatan SIM itu.
Sesampainya di tempat pembuatan sim, entah mengapa kok tiba-tiba saja saya langsung mengecek dompet. Sepertinya ada sesuatu yang kurang di dompet ini. Oh, ya ampun, ternyata ATM yang biasa terselip bersama KTP tidak ada..
Waduh, saya langsung panik, karena saya baru ingat kalau ATM tersebut belum saya keluarkan dari mesinnya. Kemudian saya meluncur ke mesin ATM tadi. Kebetulan kan jaraknya tidak jauh dari tempat pembuatan SIM ini, jadi kurang dari 1 menit saya sampai di mesin ATM-nya.
Sesampai di mesin ATM, saya langsung cek ke mesin yang saya gunakan untuk mengambil uang tadi. Yah, setelah saya cek bolak-balik ATMnya sudah tidak ada.. Mungkin kalau bisa saya jungkir balikkan bakal saya jungkir balik itu mesin. Saya cek berulang-ulang, tetap saja ATM saya sudah tidak ada. Saya yakin tidak ada, karena mesin itu sudah siap dimasuki kartu ATM lagi.
Saya buru-buru tanya ke pak POLPP yang kebetulan berjaga di dekat mesin ATM itu. Siapa tau saja ada yang titip ATM saya di situ. Dan bapaknya ternyata tidak tau. Cuma beliau bilang barusan ada orang pakai baju merah yang masuk tapi sudah keluar. Orangnya pakai motor matic katanya..
Ya Allah, saya anggap ini sebagai ujian hari ini.,.
Saya buru-buru pulang, mencari buku tabungan BNI yang ada di kos. Soalnya saya ingin mencoba ke bank BNI dulu, dan kemudian memblokir ATMnya siapa tau saja uangnya belum dibambil orang.
Pas sampai di kos, saya ceritakan musibah ini ke binik. Tapi Alhamdulillah, binik tidak marah dan hanya bertanya mengapa ATMnya bisa hilang? Saya berterus terang dengan apa yang terjadi dan menjelaskannya dengan nada yang sedikit gugup.
Jujur, saya sempat meneteskan air mata pada waktu itu. Bukan karena di dalam ATM tersebut adalah uang terakhir yang saya miliki, tapi karena kesabaran istri sayalah yang membuat hati saya tersentuh..
Apa lagi istri saya berkata begini: "Dulu mas pernah dapat ATMnya orang dan mas kembalikan ke pemiliknya. Sekarang mas kok kena musibah begini ya?"
Saya tak bisa membendung air mata ini sobatku, terkadang hati ini ingin menuntut Allah. Mengapa kebaikan saya tidak dibalas kebaikan? Tapi sudahlah, saya yakin kalau ini adalah cobaan dan ujian buat keluarga kecil saya.
Setelah buku rekening saya temukan, saya langsung menuju ke bank BNI Syariah untuk memblokir ATM yang hilang tadi. Saya harus cepat, karena kalau saya sampai kehilangan uang itu, berarti saya tidak jadi membuat SIM hari ini, dan tentunya saya harus meminjam uang untuk makan bulan ini sampai gajian lagi.
Setibanya di bank, saya disambut ramah oleh securiy Bank BNI syariah yang kurang lebih begini percakapannya dengan saya.
Security: Ada yang bisa kami bantu pak? tanya security yang berdiri di pintu masuk bank.
Saya: Begini pak, ATM saya hilang, karena saya lupa mencabutnya dari mesinnya. Pas saya kembali sudah tidak ada. Jadi saya ingin memblokir ATM saya supaya aman.
Security: Oh bisa jadi ATMnya langsung tertelan, karena lebih dari satu menit tidak dicabut, ATM langsung masuk dan tertelan ke mesinnya.
Saya: Oh gitu ya pak, tapi saya tetap ingin memblokirnya pak supaya aman.
Security: Baiklah, silahkan ambil nomor antriannya, dan kalau bapak/ibu yang duduk itu sudah selesai silahkan ke cs no 4.
Saya pun mengambil nomor antrian dan duduk di bangku yang empuk. Setelah pelanggan yang dilayani selesai, sekarang giliran saya. CS-nya mempersilahkan saya duduk, memberi salam kepada saya, dan bertanya "apa yang bisa dibantu?".
Saya menceritakan lagi masalah ATM yang hilang ini dan beliau mendengarkan saya dengan baik. Kemudian karena saya masih ragu-ragu, apakah uang di rekening saya masih ada atau sudah diambil orang, saya minta kepada CSnya untuk mengecekkan dulu.
Sungguh pada hari itu saya harap-harap cemas dag dig dug masih ada tidak uangnya.. Tapi dengan tersenyum CSnya bilang, uangnya masih ada pak :) Alhamdulillah ya Allah, saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan saya waktu itu.
Kemudian ibu CSnya memblokir kartu ATM saya, dan memberi tahu saya untuk pembuatan ATM baru harus meminta surat keterangan hilang dari kepolisian, dan biaya pembuatan ATM barunya dikenakan biaya 10 Ribu.
Ya sudah, saya langsung pamit untuk mengurus surat keterangan hilang di kantor polisi. Tidak lama setelah itu, polisi membuatkan surat keterangan hilang dan tanpa biaya sepeserpun. Alhamdulillah..
Meluncur lagi ke bank BNI Syariah lagi. Setelah antri lagi, saya langsung dilayani CS laki-laki muda. Hem, cs ini meskipun cowok gak kalah ramahnya dengan yang CEWEK tadi.
Seperti biasa, CSnya memberi salam, memperkenalkan nama dan bertanya apa yang bisa dibantunya. Setelah saya jelaskan bahwa saya ingin membuat ATM baru dan sudah mengurus surat keterangan hilang, Mas CS membantu saya. Dan saya ditanya ini itu, termasuk nama ibu kandung, nomor hp saya, alamat saya dll
Kemudian saya disuruh menunggu sebentar. Sambil menunggu, saya minta permen yang telah disediakan di meja CS. Supaya perasaan bibir lebih enak saja..
Nah, setelah menunggu tidak lama, ATM pun sudah disediakan dan saya disuruh tanda tangan di ATM tersebut. Alhamdilillah ya Allah, akhirnya tidak sampai 2 jam setelah kehilangan, ATM pun jadi lagi..
Kukuruyuukk...
Alhamdulillah akhirnya bisa bangun juga. Nah sobatku, kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya bersama BNI. Yang ingin membaca silahkan, yang tidak ingin membaca silahkan dipikir-pikir dulu. Soalnya apa yang saya ceritakan ini pasti ada manfaatnya untuk Anda.
Beberapa hari yang lalu, atau tepatnya pada 16 mei 2016, ceritanya saya ingin melanjutkan pembuatan SIM C yang sebelumnya sempat gagal. Nah, sudah pasti dong kalau mau buat SIM pakai uang. Dan karena itu, saya mencabut uang di ATM BNI senilai 300 ribu rupiah. Mesin ATMnya yang ada di depan kantor walikota palu sobatku. Setelah uang tercabut, pastinya saya simpan di dompet dan kemudian menuju TKP pembuatan SIM itu.
Sesampainya di tempat pembuatan sim, entah mengapa kok tiba-tiba saja saya langsung mengecek dompet. Sepertinya ada sesuatu yang kurang di dompet ini. Oh, ya ampun, ternyata ATM yang biasa terselip bersama KTP tidak ada..
Waduh, saya langsung panik, karena saya baru ingat kalau ATM tersebut belum saya keluarkan dari mesinnya. Kemudian saya meluncur ke mesin ATM tadi. Kebetulan kan jaraknya tidak jauh dari tempat pembuatan SIM ini, jadi kurang dari 1 menit saya sampai di mesin ATM-nya.
Sesampai di mesin ATM, saya langsung cek ke mesin yang saya gunakan untuk mengambil uang tadi. Yah, setelah saya cek bolak-balik ATMnya sudah tidak ada.. Mungkin kalau bisa saya jungkir balikkan bakal saya jungkir balik itu mesin. Saya cek berulang-ulang, tetap saja ATM saya sudah tidak ada. Saya yakin tidak ada, karena mesin itu sudah siap dimasuki kartu ATM lagi.
Saya buru-buru tanya ke pak POLPP yang kebetulan berjaga di dekat mesin ATM itu. Siapa tau saja ada yang titip ATM saya di situ. Dan bapaknya ternyata tidak tau. Cuma beliau bilang barusan ada orang pakai baju merah yang masuk tapi sudah keluar. Orangnya pakai motor matic katanya..
Waduh, lenyap deh uang di dalamnya, pikir saya..PAK POLPP bertanya ke teman-teman lainnya tentang masalah ini. Tapi mereka juga tidak tau. Malahan ada yang bilang, biasanya sih kalau ada ATM tertinggal dititipkan di POS jaga POLPP tersebut. Tapi kali ini tidak ada..
Ya Allah, saya anggap ini sebagai ujian hari ini.,.
Saya buru-buru pulang, mencari buku tabungan BNI yang ada di kos. Soalnya saya ingin mencoba ke bank BNI dulu, dan kemudian memblokir ATMnya siapa tau saja uangnya belum dibambil orang.
Pas sampai di kos, saya ceritakan musibah ini ke binik. Tapi Alhamdulillah, binik tidak marah dan hanya bertanya mengapa ATMnya bisa hilang? Saya berterus terang dengan apa yang terjadi dan menjelaskannya dengan nada yang sedikit gugup.
Jujur, saya sempat meneteskan air mata pada waktu itu. Bukan karena di dalam ATM tersebut adalah uang terakhir yang saya miliki, tapi karena kesabaran istri sayalah yang membuat hati saya tersentuh..
Apa lagi istri saya berkata begini: "Dulu mas pernah dapat ATMnya orang dan mas kembalikan ke pemiliknya. Sekarang mas kok kena musibah begini ya?"
Saya tak bisa membendung air mata ini sobatku, terkadang hati ini ingin menuntut Allah. Mengapa kebaikan saya tidak dibalas kebaikan? Tapi sudahlah, saya yakin kalau ini adalah cobaan dan ujian buat keluarga kecil saya.
Setelah buku rekening saya temukan, saya langsung menuju ke bank BNI Syariah untuk memblokir ATM yang hilang tadi. Saya harus cepat, karena kalau saya sampai kehilangan uang itu, berarti saya tidak jadi membuat SIM hari ini, dan tentunya saya harus meminjam uang untuk makan bulan ini sampai gajian lagi.
Setibanya di bank, saya disambut ramah oleh securiy Bank BNI syariah yang kurang lebih begini percakapannya dengan saya.
Security: Ada yang bisa kami bantu pak? tanya security yang berdiri di pintu masuk bank.
Saya: Begini pak, ATM saya hilang, karena saya lupa mencabutnya dari mesinnya. Pas saya kembali sudah tidak ada. Jadi saya ingin memblokir ATM saya supaya aman.
Security: Oh bisa jadi ATMnya langsung tertelan, karena lebih dari satu menit tidak dicabut, ATM langsung masuk dan tertelan ke mesinnya.
Saya: Oh gitu ya pak, tapi saya tetap ingin memblokirnya pak supaya aman.
Security: Baiklah, silahkan ambil nomor antriannya, dan kalau bapak/ibu yang duduk itu sudah selesai silahkan ke cs no 4.
Saya pun mengambil nomor antrian dan duduk di bangku yang empuk. Setelah pelanggan yang dilayani selesai, sekarang giliran saya. CS-nya mempersilahkan saya duduk, memberi salam kepada saya, dan bertanya "apa yang bisa dibantu?".
Saya menceritakan lagi masalah ATM yang hilang ini dan beliau mendengarkan saya dengan baik. Kemudian karena saya masih ragu-ragu, apakah uang di rekening saya masih ada atau sudah diambil orang, saya minta kepada CSnya untuk mengecekkan dulu.
Sungguh pada hari itu saya harap-harap cemas dag dig dug masih ada tidak uangnya.. Tapi dengan tersenyum CSnya bilang, uangnya masih ada pak :) Alhamdulillah ya Allah, saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan saya waktu itu.
Kemudian ibu CSnya memblokir kartu ATM saya, dan memberi tahu saya untuk pembuatan ATM baru harus meminta surat keterangan hilang dari kepolisian, dan biaya pembuatan ATM barunya dikenakan biaya 10 Ribu.
Ya sudah, saya langsung pamit untuk mengurus surat keterangan hilang di kantor polisi. Tidak lama setelah itu, polisi membuatkan surat keterangan hilang dan tanpa biaya sepeserpun. Alhamdulillah..
Meluncur lagi ke bank BNI Syariah lagi. Setelah antri lagi, saya langsung dilayani CS laki-laki muda. Hem, cs ini meskipun cowok gak kalah ramahnya dengan yang CEWEK tadi.
Seperti biasa, CSnya memberi salam, memperkenalkan nama dan bertanya apa yang bisa dibantunya. Setelah saya jelaskan bahwa saya ingin membuat ATM baru dan sudah mengurus surat keterangan hilang, Mas CS membantu saya. Dan saya ditanya ini itu, termasuk nama ibu kandung, nomor hp saya, alamat saya dll
Kemudian saya disuruh menunggu sebentar. Sambil menunggu, saya minta permen yang telah disediakan di meja CS. Supaya perasaan bibir lebih enak saja..
Nah, setelah menunggu tidak lama, ATM pun sudah disediakan dan saya disuruh tanda tangan di ATM tersebut. Alhamdilillah ya Allah, akhirnya tidak sampai 2 jam setelah kehilangan, ATM pun jadi lagi..
ATM BNI Baru :) |
Setelah itu, saya berterimakasih dan pamit kepada securitinya. Saya lanjut lagi ke tempat pembuatan SIM, dan Alhamdulillah, akhirnya pembuatan SIM C saya berhasil.
Ada 4 Poin Kepuasan Saya Atas pelayanan BNI
1. Pegawai Yang Ramah
Dari masuk pintu depan, saya sudah disambut ramah oleh pak security. Begitu ke CS, waduh, CS-nya semua ramah-ramah. Senyumannya membuat saya jatuh cinta..
2. Sistem Antrian Yang bagus Dan tempat yang nyaman
Pertama kita disediakan nomor antrian. Jadi ini dapat menghindari para pengantri yang nyerobot antrian. Kedua, antrinya duduk di bangku empuk, dan sangat nyaman. Ini adalah poin yang bagus sekali, karena banyak orang tidak suka ngantri berdiri. Saya saja yang masih mudah lutut cepat lelah apa lagi orang yang sudah tua coba? Dan ini, tidak seperti di sebagian bank-bank lainnya yang antri harus berdiri. Maaf, bukan menjelakkan bank lainnya, tapi coba ya, contoh bank BNI supaya pelayanan lebih memuaskan.
3. Respon cepat Dan prosespun juga cepat
Saat saya mengadu ke CS tentang hilangnya ATM saya, responnya sangat cepat, dan penanganannya juga cepat. Sepertinya cocok juga kalau jadi dokter nih para CS-nya..
4. Menyediakan Permen
Wah, yang ini jarang sekali saya dapatkan di bank lainnya. Waktu di meja CS, ada disuguhkan permen untuk mengurangi kebosanan pelanggan. Ini adalah ide bagus sekali. Malah kalau bisa ditambahkan dengan minumannya supaya makin jos he he..
Mungkin 4 poin tersebut harus tetap di pertahankan oleh BNI supaya pelanggan lebih puas dengan pelayanan BNI. Dan kalau punya ide yang unik lagi, silahkan ditingkatkan untuk kepuasan pelanggan.
Sepertinya, tidak heran kalau BNI memiliki citra yang baik bagi nasabahnya. Soalnya pas ngintip ke website resmi BNI, saya mendapatkan sebuah harta karun berupa: 4 Nilai Budaya Kerja BNI, dan 6 Nilai Prilaku Utama Insan BNI yang sangat baik.
Yang jelas, kesimpulan dari artikel ini adalah, pelayanan BNI sangat memuaskan..Gara-gara pengalaman ini, Insya Allah saya akan tetap bersama BNI.. Berjuang terus BNI, pada 70 tahun usiamu, bangun negeri ini supaya menjadi lebih maju lagi...