Entah mengapa, pagi ini kok tiba-tiba saya ingin menulis tentang begal. Apa karena saya suka gemes dengan mereka ya? Ah tidak juga, mungkin karena sering kebayang-bayang wajah imut mereka saja kali ya..
Begal, entah singkatan dari apa, artinya juga apa. Yang jelas, begal itu identik dengan orang yang mengambil barang milik orang lain di jalanan dengan paksa, dan tidak segan-segan melukai korbannya kalau melawan.
Sebenarnya kalau kita melihat apa yang dilakukan, begal itu juga hampir mirip jambret. Hanya saja, begal lebih berani dalam beraksi. Kalau jambret habis merampas barang langsung kabur, kalau begal kadang meninggalkan jejak dulu di jidat korbannya dengan goresan parang. Hidih,, seraam..
Mungkin begal itu lebih mirip perampok yang sering menodong dan melukai korbannya dengan berbagai senjata. Mulai senjata tajam, sampai senjata api. Atau bisa jadi begal adalah pasukan khusus dari perampok, yang tugasnya dikhususkan beroperasi di jalanan mengintai ibu-ibu yang naik motor.
Nah, Bicara soal begal, entah mengapa akhir-akhir ini kalau pas pulang kerja malam saya jadi was-was. Bawaannya takut dan takut terus kalau sampai-sampai dibegal. Apa lagi kan semakin banyak saja kabar pembegalan di kota palu ini, dan aksi mereka yang semakin sadis.
Bahkan, kadang begal tidak memandang waktu lagi. Meskipun habis magrib sudah berani beraksi. Padahal kondisi di jalan masih ramai lo.. Bagaimana coba kalau sudah sepi? Pasti semakin berani lagi mereka.
Nah, itulah yang membuat saya semakin cemas. Dan kecemasan tambah memuncak saat saya sadar bahwa motor kantor yang saya bawa-bawa ini larinya seperti keong. Digas full paling banter cuma lari 80-an.. Malahan ada kendalanya nih.. tidak digas ngegas sendiri, tapi kalau pas digas kadang malah turun. Duh ya Robby,..
Saya langsung berpikiran macam-macam jadinya kalau pas pulang malam. Wah, bagaimana nanti kalau tiba-tiba dipepet, mau digas motornya malah mogok? Wah, bagaimana nanti kalau dikejar begal motornya tidak bisa lari? Wah, bagaimana kalau hp cina-ku diambil begal? Nanti kalau saya dilukai bagaimana? Nanti kalau saya dinodai begal bagaimana? Kan bisa jadi ada juga begal yang ngedukung LGBT..!! Ini lebih menyeramkan ah..
Gara-gara begal itu, saya sampai sering tengok kebelakang kalau pas naik motor akibat kurang puas lihat spion motor yang kecil.
Ada motor dari arah belakang, saya langsung geragapan seperti orang dikejar dep collector.. Padahal motornya masih jauh dibelakang saya. Saya sudah tengok-tengok memang, untuk memastikan yang naik itu ibu-ibu, bapak-bapak tua, cewek, atau begal?. Karena saya hawatir kalau yang ngejar dari belakang itu ternyata preman berdua, badannya bertato, dan ternyata begal beneran.
Kalau yang naik ibu-ibu sih sukur ya, agak lega rasanya meskipun ibu-ibu kalau naik motor hampir sama bahayanya dengan begal. Kalau bapak-bapak tua juga begitu. Jadi tidak terlalu hawatir, karena mana mungkin orang tua jadi begal. Nah, kalau cewek yang lewat, saya gak hawatir sama sekali. Mengapa? Karena hati ini langsung adem rasanya wkkk..
Sering sekali saya mengalami takut-takut saat ada motor yang menyalip di samping saya pas naik motor. Wenggg,, mereka melambung, lambung saya langsung kembung akibat asam lambung yang meningkat. Hedeh..
Merinding, takut, cemas, menjadi satu di pikiran ini. Mungkin jika pikiran ini bisa dicetak rasanya sudah seperti permen nano-nano kali.. Yang jelas, setiap lewat jalanan sepi perasaan ini pasti merinding..
Entah kapan situasi di Palu ini menjadi aman dari begal. Soalnya bukannya tambah berkurang, pembegalan malah makin marak saja. Buktinya beberapa menit lalu saya melihat sebuah status dari teman, katanya ibu yang ditunjukkan di foto dalam statusnya habis dibegal tadi malam.
Korban Pembegalan Di PALU |
Saya juga heran kenapa begal makin banyak. Padahal sudah banyak yang tertangkap dan diadili, Tapi mengapa justru kasusnya semakin hari semakin meningkat? Apakah mungkin ada sekolah khusus untuk begal gitu ya? Yang kalau sudah lulus dari sekolah tersebut ada ratusan begal baru yang siap mengancam.. Entahlah..
Pak POL, baik POLisi dan POL PP, kalau bisa bekerja sama untuk memberantas begal-begal yang semakin meresahkan warga. Tolong-tolong, dari pada masyarakat sampai resah dan terganggu terus menerus dengan ulah mereka. Lebih baik aparat yang bertindak, dari pada masyarakat. Karena kalau masyarakat bisa bahaya. Bisa hilang kesabaran, anarkis dan main hakim sendiri kepada begal yang ditangkap. Kan lebih baik si begal diadili dengan seadil-adilnya menurut hukum yang berlaku di Negeri Indonesia tercinta ini.
Itu semua demi apa? Supaya kota tercinta ini menjadi aman. Kan kalau aman perekonomian semakin jalan... Silahkan kalau ada yang mau menambahkan, tambahkan lewat komentar ya..:)