Anakku, sekarang kamu sudah enak hidup di jaman ini. Kamu sudah bisa makan es krim yang rasanya beraneka ragam dan dijamin pasti nikmat. Ada yang rasa coklat, ada yang rasa strawberi, ada yang rasa melon, atau gabungan dari rasa-rasa tersebut.
Papa ceritakan sedikit ya,, Dulu jamannya papa SD, belum ada yang namanya es krim. Mungkin kalau pun ada, itu hanya di kota-kota besar saja yang papa sendiri tidak tau di kota mana saja yang ada. Bahkan di TV pun belum pernah papa lihat ada iklan es krim.
Jadi es paling enak yang sering papa beli waktu itu adalah es mambo yang dibungkus kecil-kecil itu dan es batu. Tapi karena es mambo harganya mahal dan bentuknya kecil, papa dan teman-teman lebih seringnya membeli es batu untuk dimakan bersama-sama.
Sekarang kamu lihat es batu digunakan untuk campuran pop ice, campuran es campur, dan bisa juga digunakan untuk membuat minuman dingin. Tapi kalau dulu, es batu tidak dicampur apa-apa langsung kitorang makan.
Bisa dibilang hampir setiap hari papa membeli es batu tersebut. Apa lagi kalau pas dapat mata pelajaran olah-raga. Waduh, es batu adalah kebutuhan pokok kesehatan yang lebih penting dari pada senam.
Untuk membeli es batu itu, papa dan teman-teman papa yang seangkatan (bandelnya) diam-diam menyelinap keluar sekolah untuk membelinya di luar. Maklum, di sekolah tidak ada yang jual es batu karena tidak ada yang punya kulkas.
Tapi perlu kamu tau, apa yang papa lakukan adalah sesuatu yang sangat berbahaya dan tentunya resikonya juga besar. Bagaikan mata-mata perang, kalau papa ketahuan juga akan dieksekusi oleh bapak dan ibu guru. Minimal dijewer sampai telinga ini terasa budek.
Tapi semua itu harus papa lakukan karena keadaan. Maksudnya begini lo nak, papa dulu sering kehausan akibat kebanyakan tingkah. Namanya juga anak-anak, tapi kamu jangan ikutin ya he he..
Jadi karena kebanyakan tingkah, tentunya papa sering kehausan. Mau tidak mau kalau sudah haus ya harus beli sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga. Dan coba tebak, apa yang papa beli? pasti jawabanmu es mambo kan? Bukanlah! Es batu dong, kan harganya murah dapatnya besar he he..
Jadi papa sering patungan dengan teman-teman papa untuk membeli es batu itu. Setelah es batu kita beli, es tersebut dibanting-banting di pondasi tiang bendera yang ada di lapangan sekolah. Kalau kamu tanya dibanting-banting supaya apa, ya supaya hancur berkeping-keping, dan kepingan-kepingan itulah yang kita bagi-bagi.
Setelah dibagi bukan cuma dipelototi saja ya nak, es tersebut langsung dihisap-hisap supaya airnya cepat masuk ke tenggorokan. Kalau anak yang tidak sabar kadang langsung dikunyah-kunyah persis seperti mengunyah tulang ayam..
Kalau dilihat sih, apa yang papa dan geng papa lakukan adalah hal yang cukup menjijikkan, kampungan, kere, kurang modal, dan pasti kamu juga menganggap kurang steril.
Tapi percayalah, apa yang kami lakukan adalah hal yang dapat membuat kami riang dan gembira pada waktu itu. Percaya deh, kegiatan seperti itu lebih mengasikan dari pada kegiatan anak jaman sekarang yang cuma main gadget. Dan apa yang papa dkk lakukan, hampir-hampir tidak akan kamu temukan pada masa sekarang.
Bukan mau menjelek-jelekkan generasi jaman sekarang lo ya,, tapi Coba bandingkan.. kalau kamu dan teman-temanmu mainnya cuma gadget, papa sudah belajar bagaimana bertahan hidup.. wkkk..
Sampai di sini, bukan berarti papa ingin supaya kamu mengikuti apa yang papa lakukan pada waktu sd dulu. Tidak nak! Tapi papa cuma mau supaya kamu gak usah jajan es krim nantinya xixixi...
0 Response to "Anakku, Duduklah Yang Manis Papa akan Ceritakan Bagaimana Kami Mengkonsumsi Es Batu Ini Waktu SD Dulu"
Post a Comment