Sebagai seorang karyawan, sudah seharusnya kita bekerja dengan baik. Siang atau malam kalau ada tugas ya mau tidak mau harus kita kerjakan. Namanya juga ikut orang, jadi harus mau ditunjuk kerja ini itu dong...
Terkadang saking semangatnya bekerja dan saking inginnya terlihat rajin di mata atasan, maka sampai-sampai kita mengorbankan banyak waktu luang kita. Bahkan waktu istirahat yang menjadi hak seorang karyawan pun ikut dikorbankan. Dan lebih parahnya, dengan alasan tersebut kita juga ikut mengorbankan kesehatan kita.
Oleh karena itu, tak jarang seorang karyawan menjadi sakit gara-gara ngotot bekerja keras hanya demi mendapatkan nilai plus di mata atasan.
Hei saudaraku yang menjadi karyawan, tolong, sepenting apa pun pekerjaan Anda, jangan sampai mengorbankan kesehatan Anda. Karena kesehatan Anda adalah aset termahal milik Anda supaya Anda bisa mencari rejeki dengan mudah.
Tidak sebanding rasanya jika mengorbankan kesehatan demi mengejar rejeki yang belum tentu dari rejeki tersebut dapat membuat kita sehat kembali kalau kita sudah sakit.
Coba bayangkan. Kalau kita sakit, apakah kita bisa bekerja? Tidak bukan? Dan siapa yang peduli lagi kalau kita sudah sakit? Atasan? Manager? Direktur? Hem,, paling-paling cuma keluarga kita. Anak, istri, orang tua, adik-adik dan sahabat-sahabat terdekat yang peduli.
Anda sakit parah sampai terbaring di rumah sakit pun belum tentu atasan Anda akan peduli. Jangankan ikut menyantuni. Menunjukkan batang hidung saja kadang enggan. Dan ada ni tempat kerja yang jika karyawannya sakit dengan alasan apa pun gaji malah harus dipotong. Mungkin bos seperti itu masuk dalam kategori bos super pelit. Parah kan?
Yang lebih parah lagi dari itu masih ada..
Ketika kita mulai sadar akan kenyataan bahwa serajin apa pun kita di tempat kerja, kita tidak akan digunakan lagi ketika kita sudah sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Paling-paling atasan cuma akan sedikit menyesal dengan apa yang terjadi. Dan setelah itu, kita akan digantikan oleh orang baru lagi yang lebih sehat. Bagaimana? Bukankah kenyataan itu terlihat pahit? Namun sepahit apa pun itu, begitulah faktanya.
Sudah banyak buktinya..
Jadi, sekali lagi jangan sampai mengorbankan kesehatan kita hanya gara-gara mati-matian membela perusahaan yang belum tentu akan menjamin masa depan kita saat kita tidak bisa bekerja lagi.
Bukan berarti saya ingin mengajak Anda untuk menjadi malas.. Tidak, bukan begitu maksud saya..
Saya hanya tidak ingin kita semua menyesal karena telah menukar kesehatan dengan iming-iming materi. Malah banyaknya materi yang kita dapatkan belum tentu dapat menebus resep kita di dokter..
Hoalah,,
Mari, dari sekarang lebih baik kita menjaga kesehatan. Kalau ada lembur, lebih baik lemburnya dikerjakan semampunya...
Jangan memaksakan diri kalau sudah merasa tidak sanggup. Contohnya sudah ngantuk, tapi memaksa mata untuk melotot di depan komputer.. Atau badan sudah kecape'an masih memaksa bekerja hanya gara-gara ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Saudaraku, sayangilah keluarga yang akan bersedih kalau kita menjadi sakit.. Jaga kesehatan, jangan terlalu dipikir kalau ada masalah di tempat kerja, dan jangan terlalu memaksakan diri lembur kalau sudah merasa tidak mampu.. :)
hehehe bener banget tuh,,,kadang2 kita sebagai karyawan lebih sayang kerjaan dari pada badan sendiri,....
ReplyDeleteiya mbak.. makanya kayaknya perlu dirubah sedikit ya :D
Delete