>

Bersyukurlah Jadi Anak Rantauan Yang Punya Kampung Halaman, Karena Kita Bisa Merasakan Nikmatnya Mudik Lebaran

Alhamdulillah, tinggal 3 hari lagi lebaran tiba. Dan Inya Allah besok atau lusa saya mudik ke kampung halaman saya, di mana tempat kedua orang tua saya serta keluarga saya tinggal, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, serta tempat terindah yang pernah membuat saya mengangis dan tertawa.
Kalimat di atas adalah gambaran kebahagiaan kami saat menjelang mudik ke kampung halaman. 

Senang dan gembira sudah pasti dirasakan oleh setiap anak rantau yang pulang ke kampung. Sebab kita akan berjumpa dengan orang-orang yang kita sayangi, seperti bapak dan ibu, saudara-saudara, sahabat-sahabat serta tetangga-tetangga yang semuanya lama tak jumpa.

Mungkin bagi orang kota yang belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya mudik, mereka akan berpikir bahwa mudik adalah hal yang konyol. Membuang-buang waktu, membuang duit, tenaga, dan tentunya susah payah macet-macetan hanya untuk pulang ke suatu tempat bernama kampung, yang sungguh tidak mengasikkan.

Ya Allah, itu adalah pemikiran yang perlu diluruskan..

Siapa pun Anda, yang belum pernah merasakan nikmatnya mudik lebaran, Anda perlu tau, bahwa pulang ke kampung halaman menjelang lebaran itu lebih menyenangkan dari pada sekedar jalan-jalan ke mall, macet-macetan di perempatan jalan kota, atau berlibur di pemandian umum di tengah kota.

Atau, bahkan lebih nikmat dibanding segala kegiatan di kota yang menjenuhkan..

Percayalah, saking nikmatnya mudik ke kampung halaman, bahkan membuat kami bahagia serta berdebar-debar sejak jauh-jauh hari sebelum kami pulang. Dan itu bukan tanpa alasan. Karena?

  • Di kampung, kami bertemu keluarga kami yang sangat kami rindukan.. Ayah, ibu, adik, kakak, sahabat-sahabat kami dulu, dan orang-orang di lingkungan kami. Kami sudah lama tak jumpa dengan mereka, jadi bertemu mereka adalah hal yang sangat kami nanti-nantikan sejak lama..
  • Di kampung, kami bercerita tentang hal-hal yang kami lakukan di kota, sampai kami merangkak dari nol kemudian menjadi sukses punya ini itu. Bukankah itu seru?
  • Di kampung, kami bermanja-manja kepada orang tua kami, meskipun kami sudah punya anak istri. Sungguh itu adalah hal yang paling kami sukai. Kadang orang tua kami menciumi kami, memijit kami yang lelah, dan menyuruh kami cepat istirahat seperti dulu...
  • Di kampung, kami bisa kembali menikmati makanan ibu yang paling kita sukai. Urap, sayur mayur, dan masih banyak lagi yang bakalan mengobati rindu lidah kami selama berbulan-bulan. Sumpah daun pepaya direbus yang dibuatkan sambal itu lebih enak jika ibu yang membuatnya dibanding makanan-makanan kota yang harganya mahal-mahal itu.
  • Di kampung, berkumpul dengan orang tua kami yang sudah renta itu lebih membahagiakan dibanding berkumpul dengan orang-orang di kota yang cuma sibuk bicara bisnis.
  • Di kampung halaman kami, kami bisa memetik kelapa langsung dari pohonnya, memetik jagung dan langsung membakarnya di depan rumah, memancing ikan segar di rawa dan sungai belakang rumah, bahkan membantu orang tua kami memanen hasil pertaniannya. 
  • Di kampung, kami bisa mengenang masa-masa kecil kami yang indah.. Masa yang tak pernah bisa kembali lagi ke hadapan kami. Tapi dengan berkeliling kampung, semuanya seolah terulang kembali meskipun hanya terlintas di pikiran kami.
  • Di kampung, kami bisa tidur lebih nyenyak, karena suasananya sangat tenang ditambah nyanyian jangkrik saat malam hari.
  • Di kampung, kami bisa menghirup udara yang sangat segar. Udara yang masih bersih, jarang bau-bauan yang menyengat, dan ini tidak akan Anda dapatkan di kota. kami juga bisa mandi di kali yang airnya jernih dan menyegarkan badan.
Kami bisa bersenda gurau dengan orang desa, kami bisa memaras rumput di pekarangan rumah, kami bisa mencangkul tanah untuk menanam sayur, dan masih banyak hal menyenangkan yang bisa kami lakukan di kampung.

Anda tidak akan pernah merasakan nikmat dan serunya di kampung kalau Anda tidak pernah hidup di sana.. Setiap orang yang pernah lahir dan hidup di kampung, pasti setuju kalau kehidupan di kampung itu lebih menyenangkan, lebih indah dan lebih bahagia..

Dan itulah yang membuat kami tidak sabar untuk mudik lebaran. 

Intinya, pulang kampung itu sangat-sangat nikmat.. Dan ini tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun..

Nah, Akhir dari artikel ini, selamat mudik lebaran tahun 2016 ini.. Semoga Anda selamat sampai kampung halaman... tahun ini, saya mudik ke desa Sausu Torono.. Anda mau ke mana??.. Silahkan berbagi lewat komentar.. :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bersyukurlah Jadi Anak Rantauan Yang Punya Kampung Halaman, Karena Kita Bisa Merasakan Nikmatnya Mudik Lebaran"

Post a Comment