>

Demam "Om Telolet Om" Haruskah Muslim Mengikutinya?

Sejak tanggal 20 Desember 2016, jagad Indonesia tengah dihebohkan oleh demam Om telolet Om!!. Bagi yang belum tau, itu adalah video orang-orang yang menunggu bus-bus besar, dan meminta sopir bus tersebut untuk membunyikan klakson modifikasi yang berbunyi khas "telolet-telolet.."

Video-video telolet tersebut, benar-benar dapat membuat dunia internet terutama social media menjadi heboh. Benar-benar viral, dan bahkan sampai menjadi kata kunci trend yang mendunia. Tak heran, DJ-DJ terkenal asal amerika pun banyak yang berucap om telolet om juga.

om telolet om viral

Sekarang, bagaimana dengan kita? Apakah kita harus mengikuti trend yang lagi heboh ini?

Tentu saja kita harus memilah dan memilih, dan menimbang-nimbang apakah "om telolet om" bermanfaat atau justru dapat merugikan kita..

Mari kita kaji..

Kalau dilihat dari manfaatnya, mungkin ada. Tapi itu tak lebih dari sekedar hiburan semata. Baik yang nonton videonya, yang meminta telolet, atau supir busnya, kebanyakan merasa gembira, tertawa ria dan senang hatinya.

Beban pikiran yang ada bisa saja hilang meskipun sekejap... Yah, tapi cuma itu manfaatnya..

Jangan katakan keuntungan dari telolet nama Indonesia menjadi besar. Stop saudaraku, tanpa telolet pun nama Indonesia sudah besar,, Indonesia sudah dikenal di dunia Internasional karena berbagai prestasi lainnya baik dari keragaman budayanya, sampai keadaan alam Indonesianya.

Nah, sekarang kerugian mengikuti tren telolet apa?

1. Pertama, dapat mengganggu lalulintas

Lihat gambar berikut ini
om telolet om mengganggu lalulintas
Gambar tersebut adalah hasil print screen dari sebuah video om telolet om di youtube. Pada kotak 1, Terlihat bahwa ada dua orang wanita langsung bergerak ke arah bus yang sedang berjalan, dan berdiri tepat di depan bus dengan membelakangi bus tersebut. Ditambah seorang pria berbaju orange yang memegang kamera untuk merekam apa yang dilakukan oleh kedua wanita tadi.

Nah, saat itu juga bus yang tadinya berjalan lirih langsung berhenti. Bukankah ini bukti kalau apa yang mereka lakukan dapat menggangu lalulintas? 

Kotak nomor 2, adalah pengendara bermotor yang melengos dan mengalihkan pandangan ke arah "wanita-wanita banyak aksi" itu. Bukankah itu berpeluang menimbulkan kecelakaan lalulintas?

Belum lagi, terlihat saat ketiga orang tersebut ingin kembali ke trotoar, bapak-bapak yang pakai peci hitam sampai berhenti juga karena menunggu mereka menyeberang..


om telolet om

Benar, itu benar-benar mengganggu lalulintas.. Masih banyak video lainnya lagi yang perlu direview. Tapi saya rasa, ini sudah cukup membuktikan..

2. Melupakan Sesuatu Yang lebih Penting


Saudaraku, sesama muslim, percaya atau tidak om telolet om itu dapat melupakan hal-hal yang lebih penting. Kita jadi lupa, bahwa di Aleppo tengah berduka. Wanita, anak-anak, orang tua dan semua yang ada di Aleppo sedang dijadikan bulan-bulanan untuk dibunuh.




Tanpa dosa, harga diri mereka diinjak-injak..

Para musuh menginjang-injak tanah suci kaum muslimin.. Ingat saudaraku, ingat..

Mereka yang jadi korban bagaikan ibu, ayah, anak-anak dan adik-adik kita sendiri. Bukankah mereka masih saudara kita? Bahkan di akhirat kelak pun kita akan dikumpulkan bersama-sama mereka jika kita benar-benar saudara mereka.

Sekarang, apa yang bisa kita lakukan? Bahkan sekarang kita cuma disibukkan untuk membagikan video-video kurang bermanfaat itu, dan membuat status-status yang mendukung video-video itu menjadi lebih heboh lagi.

Apakah kita tidak pernah berfikir? kemarin-kemarin saat aleppo berduka, saat muslim di myanmar dibantai, saat ulama di negeri sendiri dinistakan oleh seseorang, kita kemana? Saat aceh terkena musibah, apa yang kita lakukan?

Kenapa tidak membuat status-status yang paling tidak mendukung saudara-saudara kita yang sedang berjuang? Bahkan seharusnya kitalah yang banyak membantu mereka. Karena kitalah Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Sekarang lebih penting mana antara mengikuti tren telolet ini atau memperhatikan saudara-saudara kita yang sedang berduka?

Saudaraku semuanya, sekarang setelah mengkaji manfaat dan kerugian dari tren om telolet om, kita sudah bisa menyimpulkan bahwa tren itu lebih banyak merugikannya dari pada manfaatnya.

Jadi, bagi muslim haruskah mengikutinya? Tidak saudaraku, sekali lagi katakan tidak jika Anda benar-benar muslim sejati..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demam "Om Telolet Om" Haruskah Muslim Mengikutinya?"

Post a Comment