Kemarin siang saat saya berangkat ke kantor lagi setelah makan siang, ada fenomena yang menurut saya cukup layak untuk diperbincangkan di sini..
Lagi-lagi soal embak-embak yang terguling di jalan gara-gara pelanggaran lalulintas yang terjadi..
Eit,, tapi bukan embak-embaknya yang salah, tapi seseorang..
Ceritanya begini: pas saya lewat di jalan mangun sarkoro, di perempatan dengan Thamrin, ada beberapa motor yang lewat dari arah depan menuju kemari (mendekati perempatan)
Nah, tiba-tiba saja saya lihat ada embak-embak yang naik motor boncengan teriak "huaaa huaaa" gubrak..!! motornya terguling ke kanan tepat di atas aspal yang keras itu..
Duh kasihan..
Itu gara-gara ada bapak-bapak yang naik motor Cros, pakai jaket jaket kulit warna hitam, keren, tapi sayangnya kurang mengerti aturan berlalulintas..
Bagaimana tidak, bapaknya belok kanan secara tiba-tiba, sedangkan posisinya ada di sebelah kiri mepet dengan pinggir jalan. Sementara di belakangnya ada beberapa motor yang menyusul termasuk yang urutan pertama yaitu embak-embak tadi.
Nah, lucunya nih,, bukannya nolongin, bapak tersebut malah agak ngomel sambil mesam-mesem di atas motornya..
Saya sih langsung berhenti melihat kejadian itu, dan hendak menolong embaknya meskipun pada akhirnya dia bisa bangun sendiri beserta bangunin motornya.
Embaknya sempat mengomel, "bagaimana belok kanan dari sebelah kiri"
Saya langsung tersenyum dalam hati atas kata-kata embak tersebut. Setidaknya, embaknya sudah berani menyampaikan kebenaran.
Tapi mungkin karena agak kurang enak badan kali ya,, bapaknya tetap saja merasa tidak bersalah sama sekali.. Malah pergi, meninggalkan embaknya yang lagi bersusah hati..
Konyol kan?
Di sebelah kiri saya ada yang lebih konyol lagi.. banyak bapak-bapak supir rental cuma melongo melihat kejadian itu, mungkin karena awal kejadiannya tidak lihat karena terhalang mobil kali.. Tapi karena tidak tau kejadian itu, ada yang malah bilang "Bagaimana belum ditabrak sudah teriak-teriak" Seolah embaknya dianggap konyol banget..
Loh, saya langsung bilang ke bapak-bapak tersebut "bagaimana itu bapaknya sih, mau belok kanan dari sebelah kiri"
Saya membela embaknya, karena memang perlu untuk dibela. Meskipun tidak ditabrak oleh bapak jaket hitam itu, tapi karena menghindari pelanggarannya makanya embaknya terguling ke kanan..
Kalau saya sendiri yang ada di posisi embaknya, mungkin saya juga akan melakukan hal yang sama, ikut berbelok kanan supaya jangan menabrak bapak itu, dan kemudian terpaksa terjatuh meskipun tidak sehisteris embaknya kali ya.. Tapi tetap saja, saya juga bakalan merasa kesal..
Nah, ceritanya semuanya sudah pergi.. Seolah tidak ada masalah lagi.. Tapi, ada hikmah nyata yang perlu untuk diungkap dari kejadian tadi..
Pertama, jangan dibiasakan belok kanan dari posisi kiri secara tiba-tiba.. Itu mengganggu lalulintas, dan sudah pasti dapat membahayakan orang lain.. Lebih baik kalau mau belok kanan jauh-jauh sudah menyalakan lampu sein, dan bergerak perlahan menuju tengah jalan supaya tidak pada posisi sebelah kiri jalan..
Kalau mau belok kiri pun juga harus dari sebelah kiri ya.. Jangan melambung dari sebelah kanan, kemudian tiba-tiba belok kiri.. Itu sama bahayanya..
Yang kedua, mau siapa saja yang salah, utamakan kalau melihat ada yang kecelakaan seperti itu ditolong dulu. Apa lagi ente sudah jelas salah, harusnya ente yang duluan nolongin. Bukan malah lari dari kesalahan dengan membela diri dan mengomel supaya seolah tidak bersalah... -_-
Yang ketiga, yang salah dan yang benar alangkah lebih baiknya langsung berdiskusi. Apakah meminta maaf, atau bagaimana kek.. supaya di akhirat kelak tidak dituntut lagi di peradilah Tuhan.. Tetap aja bro, selamat dari sidang dunia, di akhirat bakal disidang lagi.. :)
Ya sudah, maaf kalau ada kata-kata saya yang kurang berkenan..
Itu menjadi hal yang lumrah, kadang asal nikung tanpa memperdulikan orang lain. Dikiranya orang lain paham dan diharap mengalah.
ReplyDeleteLEbih parah lagi, mau belok kiri saja, harus menyalip kendaraan didepannya. Kenapa tidak sabar dari belakang saja. Itulah yang kadang bikin kaget.
Lampu sen nyalanya kanan tapi beloknya kiri atau sebaliknya. Repotlah.
kalo gua bukan pendiam... GUA bakal ngomel tiap hari, soalnya selalu terjadi di kota gua..
ReplyDelete